Review Buku - Novel Rumus Musim Panas oleh Keigo Higashino, yang diterjemahkan dari judul aslinya A Midsummer’s Equation, adalah salah satu karya terbaru yang menampilkan detektif fisikawan, Manabu Yukawa, yang juga dikenal sebagai "Detektif Galileo". Dengan gaya khas Higashino, novel ini menggabungkan misteri kriminal dengan elemen ilmiah, menjadikannya pengalaman membaca yang mendalam dan memikat.
Sinopsis dan Alur Cerita
Cerita dimulai ketika Profesor Yukawa mengunjungi Harigaura, sebuah kota resor yang tengah mengalami perdebatan sengit terkait rencana proyek eksplorasi sumber daya bawah laut. Rencana tersebut memicu konflik di antara penduduk lokal: beberapa mendukung demi pemulihan ekonomi, sementara yang lain menentang keras demi menjaga kelestarian alam. Di tengah ketegangan ini, seorang mantan polisi Tokyo ditemukan tewas di pantai berbatu, yang kemudian diketahui meninggal karena keracunan karbon monoksida.
Yukawa, yang awalnya hanya hadir untuk menghadiri konferensi, segera terlibat dalam penyelidikan misteri kematian tersebut. Pertanyaan besar yang harus dijawab adalah: apa yang dilakukan mantan polisi tersebut di Harigaura? Apakah ia dibunuh? Dan jika iya, apa motif di balik pembunuhan tersebut?
Gaya Penulisan dan Keunikan
Keigo Higashino terkenal dengan gaya penulisannya yang memadukan sains dengan elemen misteri. Dalam Rumus Musim Panas, ia kembali menunjukkan keahliannya dengan menghadirkan cerita yang penuh dengan liku-liku tak terduga. Setiap halaman dipenuhi dengan ketidakpastian, memaksa pembaca untuk terus menebak-nebak hingga akhir cerita.
Selain itu, salah satu kekuatan utama Higashino adalah kemampuannya menciptakan plot yang kompleks namun tetap rapi. Detail ilmiah yang disajikan dengan penuh ketelitian menambah kedalaman cerita, membuat novel ini tidak hanya sekadar misteri kriminal biasa, tetapi juga memberikan pengalaman intelektual yang memuaskan.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan novel ini terletak pada kombinasi sempurna antara sains dan misteri. Ending yang sulit ditebak memberikan kepuasan tersendiri bagi pembaca yang menyukai kejutan. Pengetahuan Higashino yang luas, terutama dalam bidang ilmiah, juga menambah kredibilitas cerita.
Namun, seperti halnya karya fiksi lainnya, Rumus Musim Panas tidak lepas dari kekurangan. Salah satu yang cukup menonjol adalah penamaan karakter yang hampir serupa, terutama bagi pembaca non-Jepang. Ini bisa membingungkan, membuat pembaca perlu memberikan perhatian ekstra untuk membedakan masing-masing karakter. Selain itu, alur cerita yang berbelit-belit memerlukan konsentrasi tinggi, yang mungkin sedikit menyulitkan bagi mereka yang lebih menyukai cerita yang lebih sederhana.
Dari novel ini, terdapat banyak kutipan yang penuh makna. Salah satu yang paling mencolok adalah:
"Terkadang, untuk mendapatkan jawaban, kita harus menghabiskan waktu terlebih dahulu untuk berkembang. Itulah mengapa kita berusaha dan belajar sambil berjalan."
Kutipan ini mencerminkan tema utama dari novel: pentingnya proses dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup. Solusi mungkin tidak selalu terlihat dengan cepat, tetapi dengan kesabaran dan ketekunan, setiap masalah pasti dapat diatasi.
Kesimpulan
Rumus Musim Panas adalah novel yang cerdas dan memuaskan, memperlihatkan sekali lagi keahlian Keigo Higashino dalam meramu cerita kriminal yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran moral. Bagi para penggemar misteri dan fiksi ilmiah, novel ini adalah salah satu yang wajib dibaca. Kombinasi antara misteri yang mendalam dan pengetahuan ilmiah yang kaya menjadikan novel ini sebagai salah satu karya terbaik Higashino yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dengan nilai 9,5 dari 10, Rumus Musim Panas berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu novel misteri terpopuler di Jepang dan di seluruh dunia.