Regional, Yogyakarta — Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Forum Aspirasi Keistimewaan berupaya memfokuskan langkah-langkah keistimewaan DIY untuk menyejahterakan masyarakat dan menyelesaikan isu-isu krusial seperti kemiskinan, ketenagakerjaan, transportasi, dan lingkungan.
Forum ini menjadi wadah diskusi bagi para pemangku kepentingan untuk menghimpun saran, masukan, dan rekomendasi terkait program keistimewaan.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, saat membuka Forum Aspirasi Keistimewaan 2024 di Grand Rohan Yogyakarta, menekankan pentingnya mengurangi jumlah kegiatan dan memperbesar program yang berdampak langsung kepada masyarakat.
"Pak Gubernur meminta perkecil kegiatan dan perbesar program keistimewaan, maknanya adalah makin kecil artinya makin sedikit kegiatan dibandingkan program supaya bisa untuk pemberdayaan masyarakat langsung melalui investasi," ujar Beny.
Beny menegaskan bahwa forum ini diarahkan untuk memastikan bahwa program keistimewaan lebih banyak daripada kegiatan seremonial. Ia juga menyoroti pentingnya memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat agar tidak menimbulkan kebingungan. Masyarakat miskin diimbau untuk memanfaatkan tanah kalurahan dan Danais (Dana Keistimewaan) sebagai bagian dari upaya pemberdayaan.
“Kita akan berbenah terus karena usia makin panjang, tentunya perencanaan kita makin pas dengan memperkecil kegiatan keistimewaan,” tambah Beny.
Ia juga menekankan bahwa perencanaan pembangunan harus melalui koordinasi dan sinkronisasi antara sektoral dan kewilayahan, termasuk dalam penyusunan program keistimewaan.
Forum Aspirasi Keistimewaan, menurut Beny, merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk memfasilitasi koordinasi usulan program dan kegiatan keistimewaan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota di DIY.
“Forum ini diharapkan dapat memantapkan rencana program dan kegiatan keistimewaan tahun 2025 dan mendapatkan gambaran awal untuk tahun 2026,” jelasnya.
Danais, yang telah menjadi salah satu sumber pendanaan utama bagi DIY sejak 2013, terus mengalami peningkatan alokasi, dari Rp 231 miliar pada awalnya hingga Rp 1,42 triliun pada 2024.
“Capaian kinerja keuangan dan fisik selalu mengalami peningkatan, dan berkontribusi pada pencapaian Indikator Kinerja Gubernur DIY yang termuat dalam RPJMD 2022-2027,” ungkap Beny.
Beny juga menyoroti pentingnya peran Danais dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik, demokratis, serta menjamin kesejahteraan masyarakat dan pelestarian budaya Yogyakarta.
Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho, menambahkan bahwa Danais pada 2025 akan difokuskan untuk menyelesaikan sejumlah permasalahan utama di DIY, seperti kemiskinan dan kemacetan, serta permasalahan sosial lainnya.
"Tampaknya akan terjadi goncangan karena ada indikasi penurunan pagu Danais. Ini harus menjadi catatan bagi kita semua agar kegiatan yang dianggap terlalu banyak dapat dikurangi," tegas Aris.
Forum Aspirasi Keistimewaan 2024 ini juga dihadiri oleh perwakilan Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman, para Kepala OPD DIY, serta tamu undangan lainnya. Dua pemateri dari pusat, yaitu Direktur Dana Desa, Insentif, Otonomi Khusus dan Keistimewaan, Kementerian Keuangan RI dan Direktur Penataan Daerah Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri RI, turut hadir dalam acara ini.***
Tags
Regional