Penulis legendaris Kolombia, yang terkenal karena Seratus Tahun Kesendirian (One Hundred Years of Solitude) dan Cinta di Saat Kolera (Love in the Time of Cholera), meninggal pada tahun 2014 karena pneumonia, pada usia 87 tahun. Ia secara luas dianggap sebagai salah satu penulis terhebat abad ke-20 .
Menjelang akhir hidupnya, García Márquez sedang mengerjakan novel baru sekaligus berjuang melawan demensia. Di hari-hari terakhirnya dan dengan ingatannya yang menurun, dia memutuskan bahwa karya baru ini tidak boleh diterbitkan setelah kematiannya, meskipun telah mendapat persetujuan terakhirnya.
Kini, 10 tahun setelah kematiannya, putra Márquez, Rodrigo dan Gonzalo García Barcha, memutuskan bahwa buku tersebut harus dirilis.
Berjudul Until August, novel ini digambarkan sebagai “kisah yang luar biasa dan mendalam tentang kebebasan dan hasrat perempuan” ini akan diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh Viking, anak perusahaan Penguin Random House UK, pada 12 Maret 2024.
Buku tersebut telah disimpan bersama makalahnya yang lain di bagian arsip Universitas Texas selama 10 tahun. Sangat sedikit yang mengetahui keberadaannya, dan mereka yang percaya bahwa hal itu tidak akan pernah dipublikasikan.
Rodrigo dan Gonzalo García Barcha mengatakan: “Until August adalah hasil dari upaya terakhir ayah kami untuk terus berkreasi melawan segala rintangan".
“Membacanya sekali lagi hampir sepuluh tahun setelah kematiannya, kami menemukan bahwa teks tersebut memiliki banyak manfaat yang sangat menyenangkan dan tidak ada yang menghalangi kita untuk menikmati aspek-aspek paling menonjol dari karya Gabo: kemampuannya dalam menciptakan, bahasa puitisnya, penceritaannya yang menawan, pemahamannya tentang umat manusia dan kasih sayangnya terhadap pengalaman dan kesialan kita, terutama dalam cinta, mungkin merupakan tema utama dari semua karyanya”.
Until August menceritakan seorang wanita bernama Ana Magdalena Bach, yang mengunjungi sebuah pulau setiap tahun pada peringatan kematian ibunya. Di sana, ia mampu mengeksplorasi kebebasan, penyesalan, dan misteri cinta.
García Márquez terkenal karena mempopulerkan gaya penulisan realisme magis, dan dikenal sebagai Gabo oleh para penggemarnya di seluruh dunia berbahasa Spanyol dan sekitarnya.
Marquez dianugerahi Hadiah Nobel Sastra pada tahun 1982 untuk novel dan cerita pendeknya, “di mana hal-hal fantastis dan realistis dipadukan dalam dunia imajinasi yang tersusun kaya, yang mencerminkan kehidupan dan konflik suatu benua”.
Setelah kematiannya pada tahun 2014, presiden Kolombia saat itu Juan Manuel Santos menyebut García Márquez sebagai “orang Kolombia terhebat yang pernah hidup”.
Artikel ini diterjemahkan dari salah satu tulisan Isobel Lewis yang terbit di Independent dengan judul Gabriel García Márquez’s lost novel to be published with sons’ blessings 10 years after author’s death.