Komisi I DPR RI Serukan TNI Tunjukkan Integritas dalam Penanganan Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Pelajar

Komisi I DPR RI Serukan TNI Tunjukkan Integritas dalam Penanganan Kasus Penganiayaan yang Menewaskan Pelajar

Kriminologi - Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, menekankan bahwa TNI harus menunjukkan profesionalisme dan integritas dalam menangani kasus hukum yang melibatkan anggotanya. Dalam pernyataan resmi yang diterima Parlementaria pada Rabu (31/7), Meutya menegaskan pentingnya transparansi dalam kasus tersebut.

"Perlu diingat bahwa salah satu tugas utama TNI adalah melindungi masyarakat. Oleh karena itu, TNI harus menunjukkan integritas dengan tidak menyembunyikan aspek hukum dari kasus ini," ujar Meutya Hafid.

Pernyataan yang disampaikan oleh Meutya ini menyoroti tanggung jawab TNI untuk memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan jelas dan terbuka.

Meutya juga menggarisbawahi sensitivitas kasus tersebut dan mengharapkan TNI lebih responsif dalam menangani masalah ini.

Meutya berharap TNI dapat memperlihatkan semangat ksatria dan profesionalisme yang sesuai dalam menangani kasus hukum ini, dengan menunjukkan komitmen untuk bertindak secara adil dan terbuka dalam menangani kasus yang melibatkan anggotanya.

"Kasus seperti ini sangat sensitif. Kami berharap TNI dapat menunjukkan semangat ksatria dan profesionalisme dalam penanganan kasus hukum yang melibatkan anggotanya," ucapnya, merujuk pada kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian MHS (15) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

Meutya menambahkan bahwa keterlibatan lembaga independen dalam proses hukum sangat krusial untuk menjaga kepercayaan publik.

"Keterlibatan lembaga independen penting untuk memastikan proses penegakan hukum berjalan adil dan transparan, terutama dalam kasus yang melibatkan aparat," ungkap Meutya.

Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini menekankan bahwa TNI harus segera bertindak untuk menyelesaikan kasus ini dan mempertahankan reputasi institusi.

"Kami berharap TNI dapat segera memulai proses peradilan yang adil dan transparan, demi menjaga kehormatan dan integritas institusi TNI itu sendiri," sambungnya.

Menutup pernyataannya, Meutya Hafid menyampaikan doa agar almarhum diterima di sisi Allah SWT dan berharap keadilan segera ditegakkan.

"Semoga ananda diterima di sisi Allah SWT, dan keadilan dapat segera ditegakkan," tutupnya.***

Fauzi

Content Writer, Copywriter, Journalist

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama