Ikatan Pelukis Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke-7 dengan Seminar dan Lomba Mewarnai

Ikatan Pelukis Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke-7 dengan Seminar dan Lomba Mewarnai
Regional - Ikatan Pelukis Indonesia (IPI) merayakan hari jadinya yang ke-7 dengan berbagai kegiatan, termasuk seminar dan lomba mewarnai yang digelar di Surabaya. Acara tersebut berlangsung di Basement Alun-Alun Balai Pemuda dari 3 hingga 31 Agustus 2024, sebagai bagian dari pameran akbar seni lukis ke-9 yang diselenggarakan oleh IPI.

Seminar bertajuk "Membidik Pasar Lukisan Diluar Negeri" diadakan pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Acara ini menghadirkan Yahya Jufri, seorang seniman sekaligus pelaku pemasaran lukisan internasional. Dalam seminar tersebut, Yahya membagikan pengalamannya mengenai bagaimana lukisan dapat memasuki pasar luar negeri.

"Saya ingin membantu memeriahkan program yang diadakan oleh teman-teman IPI Surabaya. Sebenarnya IPI ini di Indonesia, cuma yang benar-benar aktif ini teman-teman IPI Surabaya yang diketuai oleh Supa'at Margi. Saya ingin membantu memeriahkan dan berbagi apa yang saya punya, khususnya pengalaman saya dalam membidik pasar lukisan di luar negeri," jelas Yahya Jufri saat dikonfirmasi pada Minggu, 18 Agustus 2024.

Yahya, yang baru mulai melukis lima tahun lalu, mengungkapkan bahwa ia telah berhasil memasuki pasar luar negeri sejak Maret 2022. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran.

"Media sosial saat ini adalah sebuah alat bagi kita, ibaratnya kita mempunyai hall, tempat pamer yang sangat luas yang dikunjungi. Di Indonesia ini juga ada para pelukis-pelukis yang sudah punya lama akun karya lukisnya sendiri," ungkapnya.

Menurut Yahya, di masa depan, karya-karya lukisan dapat menjadi kripto atau mata uang virtual yang aman secara kriptografi.

"Artinya bahwa ternyata banyak juga pecinta-pecinta lukisan, bahkan mereka yang mencari-mencari dan ingin menjadikan lukisan ini menjadikan semacam kripto," tambahnya.

Ia juga memberikan pesan kepada pelukis untuk membuat trademark atau ciri khas yang membedakan karya mereka dari yang lain.

"Makanya dulu, pelukis Pablo Picasso itu awal dimulai dari pelukis realis, banyak orang pelukis realis. Sehingga harus mempunyai trademark sesuatu yang itu hanya milik saya khas," jelas Yahya.

Ketua IPI, Supa'at Margi, mengungkapkan rasa bangganya atas perayaan ulang tahun IPI yang ke-7 dan kehadiran Yahya Jufri sebagai pembicara.

"Saya sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada Pak Yahya, bisa hadir di sini. Pak Yahya ini kan orang sibuk, dan apa yang dipaparkan tadi itu banyak masukan-masukan ilmu-ilmu yang baru," ucap Supa'at Margi.

Supa'at Margi juga menyampaikan harapannya untuk kesejahteraan para pelukis.

"Tujuan utama saya supaya para pelukis itu bisa sejahtera bukan hanya sebagai pegiat seni, namun juga sebagai manusia pada umumnya. Karena kalau para pelukis sejahtera, mereka bisa melibatkan karyawan pembuat pigora, tukang garaji, tukang kayu dan lain-lain. Sehingga semua pihak terlibat dan secara tidak langsung dapat menggerakkan ekonomi lebih baik," harapnya.

Di sisi lain, lomba mewarnai untuk anak-anak dari kategori PAUD, TK, dan SD diadakan pada Minggu, 18 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan kecintaan seni rupa pada generasi muda. Penghargaan untuk pemenang lomba diserahkan langsung oleh Ketua IPI, Supa'at Margi.

Pemenang lomba menerima trophy, sertifikat, dan voucher sebagai bentuk apresiasi. Lomba mewarnai ini juga digelar untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 tahun.

Pameran seni lukis ke-9 yang menjadi bagian dari perayaan ini berlangsung selama satu bulan penuh, menampilkan berbagai karya seni lukis dari para pelukis Indonesia. Acara ini tidak hanya menjadi ajang bagi pelukis untuk memamerkan karyanya tetapi juga sebagai kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai seni lukis.

Dengan berbagai kegiatan yang diadakan dalam rangka perayaan hari jadi ini, IPI berharap dapat terus mempromosikan seni lukis baik di dalam negeri maupun luar negeri, serta memperkenalkan dan menanamkan kecintaan seni kepada generasi muda.

Fauzi

Content Writer, Copywriter, Journalist

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama